Bangunandan fasilitas sekolah loading Further reading December 28, 2020 0 THR dan Gaji ke-13 Cair Full di 2021 December 28, 2020 0 Video YouTuber Malaysia Parodikan Lagu Indonesia Raya Dengan Lirik Menghina December 16, 2020 0 Daftar Lengkap Cuti Bersama Desember 2020 "Apabila dia menang (menteri besar), antara benda yang dia buat untuk diri

ï»żRagam Ide THR untuk Para Pelanggan Warung Menjelang Idul Fitri 1443 H Namun trend ini ternyata tidak hanya ke para karyawan tapi semua pekerja bahkan pelanggan toko juga ada yang minta THR. Sabtu, 9 April 2022
Strategipemasaran produk tersebut terbukti ampuh sehingga banyak warung tongkrongan yang menerapkan hal serupa. Dengan menerapkan playzone tersebut, pelanggan akan betah berlama-lama dan juga memesan snack ataupun makanan ringan lainnya. Loyalitas pelanggan juga akan terbentuk sehingga Warunk Upnormal memiliki banyak pelanggan setia di setiap
Dana THR selalu menjadi sumber uang tambahan yang dinanti-nantikan oleh semua orang, Apalagi, jika Anda sudah memiliki rencana tersendiri untuk penggunaan uang tersebut. Misalnya, saat Anda berencana akan memulai usaha sampingan dari uang THR yang didapat, atau malah mengembangkan usaha yang sudah Anda bangun sebelumnya. Namun, Anda pasti bingung perihal alokasi dana THR tersebut. Nah, agar tidak bingung, Anda perlu mempelajari bagaimana cara membuat anggaran dana bisnis yang tepat dari THR yang didapat. Memangnya, sepenting itukah membuat anggaran dana bagi seorang pemilik bisnis? Mengapa Alokasi Dana Sangat Penting untuk Pemilik Bisnis? Membuat anggaran atau alokasi dana adalah hal yang sangat penting, terlepas apakah Anda memperoleh dana tersebut dari uang THR atau suntikan modal dari angel investor. Ini dikarenakan Anda bisa mendapat banyak manfaat dengan merencanakan anggaran dengan tepat. Misalnya saja, Anda jadi bisa merencanakan strategi bisnis sejak awal, sehingga kemungkinan melewati batasan budget akan berkurang secara signifikan. Pentingnya membuat anggaran dana juga makin terasa ketika Anda merintis sebuah bisnis bersama orang lain, entah itu rekan kerja, teman dekat, atau pasangan. Sebab, dengan memiliki anggaran dana, Anda dan rekan bisnis akan sepemehaman mengenai rencana operasional bisnis tersebut. Keselarasan ini sangatlah penting agar ke depannya, tidak ada miskomunikasi antara Anda dan rekan lainnya yang menyebabkan kerugian atau bahkan merusak hubungan profesional. Apa Saja Keperluan Bisnis yang Harus Diprioritaskan? Untuk memulai atau mengembangkan suatu usaha, ada banyak biaya yang perlu Anda keluarkan. Dari banyaknya biaya tersebut, sebagian mungkin bisa Anda cover dengan menggunakan THR yang didapat. Untuk itu, Anda perlu membuat prioritas biaya yang dapat dilunasi dengan THR Anda. Berikut adalah beberapa di antaranya 1. Biaya operasional Biaya operasional atau dikenal juga sebagai Operating Expenses Opex adalah biaya yang secara langsung dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Beberapa contoh komponen pengeluaran yang termasuk ke dalam biaya operasional adalah uang sewa gedung, asuransi, pembelian bahan baku dan alat produksi, serta biaya pengiriman barang dengan jasa logistik. Dari total THR yang Anda dapatkan, biaya operasional ini bisa Anda alokasikan sekitar 30%. Hal ini dikarenakan biaya operasional sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas barang atau jasa yang Anda tawarkan pada pelanggan. Jadi, Anda tidak boleh pelit dalam menganggarkan pengeluaran satu ini untuk menjamin kepuasan pembeli. 2. Kewajiban pembayaran Berikutnya, ada kewajiban pembayaran yang perlu dilakukan agar usaha Anda terus berjalan. Kewajiban pembayaran ini bisa diartikan sebagai gaji atau upah pegawai, pajak usaha, asuransi, serta pembayaran tagihan air, listrik, dan internet. Tentu saja, jumlah kewajiban pembayaran setiap bisnis pasti akan berbeda dan sangat bergantung dari kebutuhannya. Namun, secara umum, Anda bisa menganggarkan 20% dari total THR yang didapatkan untuk pos pengeluaran wajib ini. Jika besaran total biaya wajib Anda tidak mencapai 20% THR, Anda bisa mengalihkan dana tersebut untuk kebutuhan lainnya yang tidak kalah penting. Seperti apa misalnya? 3. Tabungan dana darurat Tidak hanya perseorangan, sebuah bisnis juga wajib memiliki tabungan dana darurat. Jika Anda tidak tahu, dana darurat adalah sebagian uang yang telah dipersiapkan untuk keperluan urgent. Dalam konteks perusahaan, dana darurat ini bisa digunakan untuk beberapa hal, misalnya saat Anda membutuhkan modal tambahan untuk pemesanan produk dalam jumlah besar, atau sebagai penyelamat ketika bisnis Anda terancam bangkrut karena berbagai faktor. Dari total THR yang diterima, Anda perlu menyisihkan sekitar 10% untuk dana darurat. Namun, jika ada sisa dana dari pengeluaran lain, terutama pembayaran wajib, Anda perlu menyimpannya di rekening tabungan khusus dana darurat yang terpisah dari rekening untuk keperluan operasional. 4. Pelunasan utang Jika sebelumnya Anda pernah berutang untuk modal memulai atau mengembangkan bisnis, pastikan Anda menggunakan THR yang diperoleh untuk melunasi utang tersebut. Jika memungkinkan, lunasi seluruh utang tersebut dengan THR yang didapat supaya Anda terhindar dari bunga menumpuk dan biaya keterlambatan yang mahal. Namun, dengan catatan bahwa utang yang ingin Anda bayarkan tidak lebih besar dari 30% total THR. Lalu, bagaimana jika jumlah utang kurang dari 30% total THR, atau bahkan tidak ada utang sama sekali? Kalau begitu, Anda cukup menganggarkan uang tersebut untuk tabungan dana darurat. Dengan begitu, masa depan bisnis Anda sedikit lebih aman dengan jumlah tabungan darurat yang lebih banyak. 5. Tambahan modal Terakhir, Anda bisa menganggarkan 10% dari THR yang didapat sebagai tambahan modal bisnis. Tambahan modal yang dimaksud adalah untuk keperluan pembelian atau perawatan alat produksi, pembelian bahan baku dalam jumlah yang lebih banyak atau lebih berkualitas, hingga penambahan bonus bagi karyawan yang telah bekerja keras dalam mengembangkan bisnis. Akan tetapi, Anda perlu mencatat bahwa tambahan modal ini bukanlah prioritas tertinggi dalam alokasi dana. Jika perlu, Anda bisa mengurangi atau bahkan meniadakan kelompok penganggaran satu ini. Jadi, Anda bisa lebih fokus dalam membayar kewajiban, atau menabung untuk masa depan bisnis yang lebih juga Strategi Omnichannel untuk Bisnis Ritel, Bagaimana Agar Efektif? Setelah mengetahui keperluan bisnis apa saja yang perlu diprioritaskan saat menganggarkan dana THR, langkah selanjutnya adalah melakukan alokasi dana itu sendiri. Agar tidak salah, berikut ini adalah beberapa tips untuk membuat anggaran bisnis dari THR yang Anda dapatkan. 1. Buat daftar prioritas anggaran Sebelumnya, Anda telah mempelajari beberapa pengeluaran bisnis yang perlu diprioritaskan. Agar lebih mudah, susunlah pengeluaran bisnis tersebut dalam bentuk skala prioritas. Misalnya saja nomor satu membayar utang, nomor dua biaya operasional, dan seterusnya hingga semua pos pengeluaran telah tercatat. Tidak berhenti di situ, Anda juga perlu membuat skala prioritas dari rincian masing-masing pengeluaran. Untuk biaya operasional, misalnya, Anda bisa memilih untuk mengutamakan biaya pembelian bahan baku,atau biaya pembelian alat produksi. Lalu, bagaimanakah cara menentukan pengeluaran mana yang harus jadi prioritas dan mana yang tidak? Untuk menentukan pentingnya suatu pos pengeluaran, Anda harus mengingat kembali goals bisnis yang ditetapkan di awal, terlepas dari apakah Anda baru akan memulai bisnis atau sedang berusaha untuk mengembangkannya. Misalnya, jika Anda baru saja memulai bisnis toko kelontong, pengeluaran yang perlu diutamakan adalah pembelian barang-barang yang akan dijual di toko tersebut. 2. Mulai dengan kewajiban terlebih dahulu Dalam memulai atau mengembangkan suatu bisnis, Anda sebagai pemilik pasti memiliki berbagai macam kewajiban yang harus dipenuhi. Kewajiban yang harus diprioritaskan di antaranya adalah tagihan utilitas untuk menunjang operasional peralatan bisnis, pembayaran gaji atau upah pegawai, hingga pajak. Nah, dalam membuat alokasi dana dari THR, pastikan bahwa Anda tidak mengesampingkan semua hal tersebut. Misalnya saja, dalam kontrak kerja karyawan, Anda telah menjanjikan bonus untuk mereka yang mau bekerja selama hari Lebaran. Maka dari itu, Anda sebagai pemilik bisnis wajib memenuhi hak karyawan tersebut dengan membayarkan bonus dari THR yang Anda juga Ini 12 Hak dan Kewajiban Karyawan yang Wajib Dipenuhi Perusahaan3. Lunasi utang yang sedang berjalan Dalam mencari modal untuk memulai atau mengembangkan bisnis, sebagian orang memilih berutang pada lembaga pinjaman online, bank, atau kerabat terdekatnya. Sebagai seorang debitur, tentu saja Anda wajib untuk mengembalikan pinjaman tersebut dengan tepat waktu, dan sesuai ketentuan yang disepakati. Jika tidak, bisa-bisa Anda malah merugi karena harus membayarkan denda keterlambatan. Agar lebih jelas, mari kita ambil sebuah contoh kasus. Anggap saja Anda adalah entrepreneur yang telah membangun bisnis warung makan kecil-kecilan dengan modal hasil meminjam dari teman. Saat menerima THR, Anda harus mengutamakan pembayaran utang modal tersebut daripada membeli kursi atau meja baru agar pelanggan lebih nyaman. 4. Jangan lupa tumbuhkan tabungan Tabungan juga merupakan hal yang tidak kalah penting saat menjalankan bisnis. Sebab, saldo tabungan yang memadai akan mencegah Anda berutang saat mengalami masalah finansial, atau bahkan bisa menyelamatkan usaha dari kebangkrutan. Selain itu, tabungan juga bisa digunakan untuk tambahan modal saat Anda mendapatkan pesanan dalam jumlah besar, sehingga pembelian bahan baku atau operasional bisnis lainnya bisa segera dilaksanakan. 5. Evaluasi strategi dan biaya operasional bisnis Jika bisnis Anda telah berjalan selama beberapa bulan atau bahkan tahun, perhatikan laporan keuangan setiap bulannya—terutama pada bagian biaya operasional bisnis. Dari rincian biaya tersebut, tanyakan kepada diri Anda sendiri, adakah yang bisa dikurangi? Apakah ada biaya yang sebenarnya tidak seberapa perlu untuk dikeluarkan? Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk mengevaluasi strategi bisnis Anda agar lebih efisien. Namun, bukan berarti Anda harus dengan sengaja mengurangi kualitas produk. Bukannya untung, ini malah akan merugikan Anda karena pelanggan yang sebelumnya loyal akan perlahan-lahan hilang. Jadi, tetap utamakan kualitas dari produk atau jasa yang Anda tawarkan. 6. Investasi untuk keamanan bisnis Anda Dalam konteks bisnis, investasi yang dimaksud bukanlah menanamkan dana pada saham atau crypto, melainkan asuransi korporasi. Umumnya, asuransi ini akan melindungi Anda dari beberapa risiko yang mungkin terjadi pada bisnis Anda. Contoh risikonya adalah kebakaran atau kerusakan properti yang tidak disengaja, hingga pencurian dengan kekerasan yang membuat bisnis Anda merugi. Tentunya, jenis asuransi ini disesuaikan dengan risiko bisnis yang paling mungkin Anda hadapi. 7. Jangan takut berkonsultasi dengan ahli finansial Terakhir, jangan ragu-ragu berkonsultasi tentang rencana alokasi dana dari THR Anda dengan ahli finansial. Pendapat profesional ini akan membantu Anda mendapatkan insight mengenai anggaran dana bisnis, atau tips memulai bisnis secara umum. Tidak harus ahli finansial, Anda bisa setidaknya bertanya kepada rekan yang telah berpengalaman membangun usaha hingga sukses. Alternatif lainnya, Anda juga bisa mengikuti beragam webinar atau talkshow mengenai entrepreneurship untuk mendapatkan ilmu-ilmu baru dalam memulai atau mengembangkan bisnis Anda sendiri. Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Mengelola Alokasi Dana THR Bisnis Tidak hanya mempelajari tips untuk alokasi dana, Anda juga perlu mengetahui kesalahan apa saja yang sering dilakukan oleh pebisnis pada umumnya. Dengan mempelajarinya, diharapkan Anda tidak mengulangi kesalahan yang sama, sehingga potensi perkembangan bisnis Anda akan makin bertambah. Lalu, apa saja kesalahan yang sering dilakukan saat mengelola dana? 1. Menggabungkan dana bisnis dengan dana pribadi Awalnya, THR ini memang termasuk dana pribadi karena didapat dari perusahaan tempat pekerjaan utama Anda. Namun, saat akan digunakan untuk memulai atau mengembangkan bisnis, status uang THR ini berubah menjadi dana bisnis. Oleh karena itu, Anda wajib memisahkan keduanya, misalnya dengan menaruhnya pada rekening yang berbeda. Mengapa Anda harus melakukannya? Menggabungkan dana bisnis dengan dana pribadi berpotensi membuat Anda kesulitan melakukan perencanaan keuangan baik untuk kebutuhan bisnis maupun kebutuhan sehari-hari. Bahkan, ada juga kemungkinan Anda terlalu fokus mengembangkan bisnis, sampai tidak sadar kalau telah menggunakan dana pribadi untuk mewujudkannya. Akhirnya, Anda jadi kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok. 2. Tidak mencatat dana THR atau bonus Saat Anda mendapatkan tambahan modal bisnis—seperti yang didapat dari dana THR—Anda tetap perlu mencatat tambahan modal tersebut. Ini bertujuan untuk menjaga pembukuan agar tetap rapi, sehingga analisis pengelolaan keuangan tetap bisa dilakukan dengan tepat. Bukan berarti karena ini hanya tambahan modal bisnis, Anda merasa tidak perlu mencatatnya. Justru, hal tersebut akan memicu terjadinya kesalahan pengambilan keputusan di kemudian hari hanya karena Anda lupa menambahkan modal dari dana THR pada periode tertent. 3. Tidak merencanakan penggunaan dana Saat akan memulai atau mengembangkan bisnis, perencanaan atau pembuatan anggaran dana adalah hal yang sangat penting. Aktivitas ini akan memberikan gambaran apakah suatu strategi bisnis bisa secara realistis dilakukan, atau dana yang ada tidak mencukupi untuk melakukan hal tersebut. Kalaupun masih tidak mencukupi, Anda juga tetap bisa berutang dan merencanakan pembayaran cicilannya yang sesuai dengan goals bisnis Anda. Tanpa adanya perencanaan keuangan yang matang—atau bahkan tidak ada rencana sama sekali—bisnis Anda berpotensi akan sulit untuk berjalan. Apalagi, saat Anda berusaha untuk mengembangkan skala bisnis yang artinya, Anda akan memiliki makin banyak pos pengeluaran yang perlu diperhatikan dan diatur supaya tidak overbudget. 4. Lupa menyisihkan untuk dana darurat Sebagian pemilik bisnis, apalagi yang masih berskala kecil seperti UMKM, masih menganggap remeh tabungan darurat untuk usaha. Padahal seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tabungan dana darurat adalah hal yang penting bagi bisnis mana pun. Tanpa adanya tabungan dana darurat, Anda akan terpaksa harus berutang saat menghadapi masalah finansial atau saat menerima banyak pesanan. Hal ini tidak hanya akan mengurangi profit yang berpotensi untuk didapatkan, tapi juga bahkan merugikan Anda jika bunga pinjaman ternyata cukup besar. 5. Tidak melaporkannya dalam kewajiban perpajakan Kesalahan terakhir adalah tidak memasukkan dana tambahan untuk bisnis ini dalam kewajiban perpajakan. Padahal, setiap bisnis diharuskan untuk melaporkan pajak dengan tepat, dan jika tidak Anda akan dikenakan denda yang cukup mahal. Denda ini tidak hanya menyakiti keuntungan bisnis, tetapi bisa juga membuat Anda rugi. Apalagi, kalau sampai Anda mendapatkan sanksi yang lebih tegas, seperti penghentian operasional juga Serba-Serbi SPT Tahunan Badan Usaha, Lengkap! Jika Anda berencana untuk menggunakan uang THR dari perusahaan tempat Anda bekerja untuk memulai atau mengembangkan bisnis sampingan, membuat strategi alokasi dana adalah langkah yang tepat. Dengan begitu, Anda bisa merencanakan strategi bisnis yang sesuai dengan modal bisnis yang ada. Bukan hanya mengenai perencanaan dana saja, Anda juga wajib memikirkan solusi metode pembayaran yang tepat supaya pembayaran kepada supplier dan pegawai bisa dilakukan tepat waktu tanpa merugikan berbagai pihak. Kalau Anda bingung mana solusi pembayaran yang tepat, coba saja menggunakan jasa dari Midtrans! Dengan fitur payout Anda bisa melakukan pembayaran secara real-time ke banyak tujuan, dengan variasi bank atau rekening yang juga beragam. Jadi, tidak ada lagi kata ribet dalam memenuhi kewajiban pembayaran atau kebutuhan operasional Anda. Untuk mengetahui informasi yang lebih lengkap mengenai layanan dari Midtrans, kunjungi website resminya di sini!
LokerIndramayu - Berikut saya berikan beberapa informasi mengenai info loker terbaru di daerah anda.Silahkan anda melamar untuk mendapatkan pekerjaan sesuai yang anda inginkan.Sesuaikan dengan kriteria yang anda miliki. Loker Indramayu Lowongan Kerja Operator Pabrik Karyawan operator produksi yang dibutuhkan dengan kriteria Pria dan wanita Umur 18-35 tahun Pendend High School/SMK-S1 Dapat Spanduk Posko Pengaduan dan Pemantauan THR berisi nomor ponsel seluruh petugas Dinas KUKM-Nakertrans Jogja dipasang di Kawasan Balaikota Jogja, Selasa 22/5/2018. - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak Masih banyak usaha kecil di DIY yang belum tertib memberikan tunjangan hari raya THR kepada karyawannya. Kemampuan keuangan mereka terlalu kecil. Namun, ada beberapa pengusaha kecil yang memberikan upah tambahan kepada pegawai. Mereka menamakannya THR meski besarnya tak sesuai dinding di warung sate kambing Sri Ningsih di Pasar Pingit, Kota Jogja, menunjukkan pukul WIB. Pelanggan datang. Siska Budianti yang tengah menusuk potongan daging sapi segera meninggalkan pekerjaannya dan langsung menanyai pesanan pelanggan tersebut. Siska mencatat pesanan sate serta tongseng dan langsung menuju ke pemanggangan. Tak ada selang waktu dua menit, datang lagi satu keluarga, memesan empat porsi tongseng kambing. Siska bekerja kilat, menangani dua pesanan dalam satu waktu sekaligus. Order dari satu orang dan dua keluarga pun rampung dimasak. Siska duduk sejenak di lincak di depan wajan.“Paling ramai menjelang sore. Kalau lagi ramai begini, kami berempat, termasuk Ibu [pemilik warung] bekerja keras. Kalau ada yang sakit satu, terasa banget beratnya,” kata Siska memperhatikan sang pemilik lapak, Sri Ningsih, yang sedang menata etalase kaca.“Ibu baik banget, makanya saya betah kerja di sini enam tahun. Kalau soal THR, ibu selalu kasih. Enggak pernah absen kasih THR. Sesedikit apa pun, ya tetap kasih. Saya senang, kerja capek jadi tidak terasa kalau terima THR,” kata Siska semakin sering tersipu saat membicarakan parsel yang diberikan saat lebaran. Menurut Siska, juragannya telaten berbelanja buah, sirup, dan aneka makanan jelang Lebaran, kemudian merangkainya menjadi parsel yang diberikan kepada tiga pekerja kedai sate sehari sebelum mereka pulang bungah. Menurut dia, gaji Rp1 Juta per bulan ditambah bonus yang dia sebut sebagai THR sudah cukup. Siska mengingat enam tahun lalu saat awal bekerja di lapak sate kambing milik Sri Ningsih.“Saya dulu belum bisa ngapa-ngapain, sama sekali enggak bisa bikin sate. Ibu sabar ngajarin saya sampai masakan saya enak. Awal-awal cuma disuruh bantu bikin es teh dan es jeruk dulu juga ibu enggak apa-apa.”Besar bonus yang diterima Siska tak sesuai dengan standar THR menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja /2016 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di paling lambat diberikan tujuh hari sebelum Idulfitri. Pekerja dengan masa kerja lebih dari satu tahun akan mendapat THR sebesar upah satu bulan penuh. Sementara, pekerja dengan masa kerja kurang dari satu tahun akan mendapat THR secara proporsional yakni jumlah bulan dia bekerja dikali upah satu bulan dibagi 12. Misalnya Siska baru bekerja sembilan bulan dengan gaji Rp1 juta. THR yang dia terima sebesar Jumlah itu didapat dari Rp1 juta dikali sembilan lalu dibagi 12. Namun, karena Siska sudah bekerja enam tahun, dia semestinya mendapat THR Rp1 juta. Jadi, yang dia terima menjelang Lebaran sebenarnya bukan THR, melainkan bonus. Toh, jumlah itu tak dia hiraukan.“THR untuk saya sangat membantu. Keponakan saya di kampung banyak. Uangnya buat saya kasih ke mereka juga, buat jajan, mereka senang,” kata Siska sambil tertawa Terima KasihDengan celemek merah yang masih menempel di badannya, Sri Ningsih menghampiri lincak. Siska harus kembali menyelesaikan pekerjaannya bersama dua rekannya karena pelanggan mulai berdatangan silih berganti. Ketika Siska sibuk dengan kepul asap dari pemanggang dan bau daging kambing bakar menguar, Sri Ningsih bercerita tentang sosok sang ayah, pendiri lapak sate kambing di Pasar Pingit itu sejak 1985.“Dulu lapak ini ada cabangnya, total ada enam. Sekarang hanya satu, cabang tutup sejak ibu saya sakit dan saya harus fokus rawat ibu. Bapak selalu budayakan kasih THR sesedikit apa pun. Beliau berpesan ke saya, THR bukan hanya soal uang, itu sebagai bentuk terima kasih kita kepada para karyawan. Tanpa mereka tidak akan bisnis ini jalan, kalau pun bisa dijalankan sendiri, kami akan kelelahan,” kata Sri bisnis pada umumnya, omzet lapak sate kambing milik Sri Ningsih tak selalu ramai pelanggan. Kadang Sri Ningsih harus bersabar menunggu satu pelanggan datang, biasanya masa sepi pelanggan terjadi ketika libur panjang yang bertepatan dengan tahun ajaran baru, atau Ramadan seperti saat ini. Ketika sepi, pendapatan warung per hari berkisar di angka Rp1 Juta. Dalam sehari, Sri Ningsih juga harus membayar biaya operasional Belum lagi untuk membayar keamanan dan membeli daging kambing muda yang tidak murah. Namun jika lapak sate kambing tersebut sedang ramai, uang Rp2,5 juta sampai Rp3 juta per hari bisa masuk ke warung tersebut.“Sesusah apa pun keadaan warung sebelum Lebaran, kalau saya pribadi, saya tetap harus kasih THR. Bukan lagi kewajiban, mereka sudah kayak keluarga. Biasanya yang sudah lama saya kasih kalau yang baru bergabung sebulan tetap saya kasih, biasanya THR yang saya beri bisa lebih, bisa kurang, tergantung keadaan. Memang enggak banyak, tapi mereka senang, saya juga senang,” kata di lapak sate kambing sama melelahkannya dengan bekerja di sebuah produksi tas kulit. Di sebuah rumah produksi sederhana yang terletak di Jalan Imogiri, Alra Lifestyle Bag milik Aesta Fajar menampung 10 orang di tim produksi dan delapan orang tim manajemen. Di pintu gerbang, beberapa perajin memotong pola tas kulit.“Mereka adalah saksi perjuangan saya ketika Alra masih nol banget, mereka tahu jatuh bangun saya dan loyal hingga saat ini,” kata Fajar sambil memperlihatkan kinerja para karyawannya sore memang tak menyebutkan berapa gaji dan THR yang diterima para karyawan. Namun pria berkumis itu mengaku setelah Alra berbentuk badan hukum sekitar 2012, dia selalu memberi THR kepada karyawannya. “Kalau kami selalu kasih THR ke karyawan, karena itu memang kewajiban kami, dan itu juga untuk menjaga silaturahmi dengan karyawan,” kata mengakui masih ditemukan perusahaan berbadan hukum yang tidak membayarkan THR kepada karyawannya, baik karena alasan merugi atau tanpa alasan sama sekali.“Memang pada dasarnya perusahaan itu harus menyejahterakan karyawan yang ada di dalamnya. Tapi jika memang untung dan ada THR, jika memang rugi dan tidak ada THR, bicarakan baik-baik, komunikasikan secara kekeluargaan. Supaya enggak salah paham dan menimbulkan suasana kerja tidak enak,” ucap usaha kecil memberikan THR sesuai ketentuan sudah dimaklumi pemerintah. Beberapa waktu lalu, Kepala Bidang Kesejahteraan dan Hubungan Industrial Dinas Koperasi Usaha Kecil Menegah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jogja Rihari Wulandari mengatakan Surat Edaran SE Kementerian Tenagah kerja sudah dirilis. Dalam aturan tersebut, pembayaran THR dilakukan paling lambat tujuh hari sebelum Lebaran dan dalam bentuk uang. Menurut dia, di Kota Jogja terdapat perusahaan berbagai skala yang akan dipantau mengatakan THR wajib diberikan manakala ada hubungan kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. Meski demikian, relasi produksi di usaha mikro dan kecil selama ini tidak bisa diukur menggunakan standar usaha besar, dengan jam kerja yang pasti dan ikatan kontrak yang juga pasti.“Pekerjaan mereka tidak seperti di perusahaan. Ada yang bawa pekerjaan ke rumah dan jam kerja tidak tentu,” ujar demikian, besar THR pun tak tentu pula. Sri Ningsih dan Aesta Fajar mengatakan meskipun hubungan mereka dengan para pekerja lebih mirip hubungan pertemanan dan kekeluargaan, keduanya tetap berupaya memberikan bonus menjelang Lebaran, dengan cara apa pun. BACA JUGA Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Adabanyak sekali ide THR untuk pelanggan yang bisa dicoba sebagai momen berharga menjelang hari raya. Bahkan pemberian THR menjadi satu cara untuk merawat rasa kedekatan antara pelanggan dan

Pemilik warung mana pun pasti senang jika warungnya ramai dikunjungi. Pasalnya, dengan toko yang ramai, pendapatan pun pasti akan semakin besar. Bagi kamu yang buka warung sebagai usaha tambahan, profit warung yang ramai mungkin saja akan mampu menandingi pendapatan utama kamu, lho! Maka dari itu, tak heran jika banyak orang penasaran bagaimana cara menarik pelanggan yang ampuh. Kali ini, OttoPay akan membahas cara yang bisa kamu terapkan supaya warung kamu ramai pembeli. Kita bahas satu per satu, yuk! Cara Menarik Pelanggan Datang ke Warung Warung atau toko kelontong memang merupakan usaha yang banyak saingannya. Tak heran jika banyak orang berpikir membuka usaha ini hanya mendatangkan profit kecil. Jangan salah, jika kamu tahu bagaimana cara menarik pelanggan, usaha ini dapat mendatangkan pundi-pundi uang dalam jumlah yang besar juga, lho. Maka dari itu, coba intip beberapa cara menarik pelanggan agar membeli produk kita berikut. Pasang spanduk Strategi menarik pelanggan yang satu ini cukup simpel dan bisa dibilang murah. Spanduk ini bisa kamu gunakan sebagai media marketing meski sifatnya pasif. Meski pasif, kamu tetap bisa mengandalkan spanduk untuk mengundang pelanggan, lho. Dengan spanduk, warga sekitar dan orang yang sekadar lewat depan warungmu bisa tahu keberadaan usaha warung/toko kelontongmu. Perbanyak jenis dan stok barang Cara menarik pelanggan selanjutnya adalah memperbanyak jenis barang. Dengan memperbanyak jenis dan stok barang, kamu bisa menjadikan tokomu selayaknya toko one-stop shopping. Artinya, pelanggan tidak perlu lagi kemana-mana untuk mencari barang—semua yang dibutuhkan ada di warung/tokomu! Memang, sih, kamu akan memerlukan biaya ekstra sebagai modal berusaha. Akan tetapi, dengan memperbanyak jenis dan stok barang, kamu juga bisa mendapatkan omzet dan profit ekstra. Nah, agar kamu tidak boncos saat membeli stok barang, pastikan toko grosir yang kamu incar memang punya harga yang murah. Jika memungkinkan, kamu bisa memesan barang langsung dari distributornya. Untuk memperbanyak jenis barang yang dijual, kamu juga bisa menjual produk digital seperti token PLN, jasa bayar PLN/PDAM, pulsa HP, langganan internet, paket data HP, dll. Terkait jualan produk digital, kamu bisa jadi mitra OttoPay tanpa perlu ribet. Dengan menjadi mitra OttoPay, kamu bisa mulai jualan berbagai produk digital sebagaimana telah disebutkan. Caranya mudah, kok. Kamu tinggal unduh aplikasinya dan ikuti prosedur untuk menjadi mitra OttoPay. Beri promo yang menarik Siapa, sih, yang tidak suka dengan promo? Untuk warung/toko kelontong, ada banyak metode promosi yang sering dilakukan, misalnya seperti promo beli 2 gratis 1, potongan harga 20%, hadiah khusus untuk pembelian produk tertentu, dsb. Biasanya, promosi dilakukan untuk inventaris yang bergerak lambat. Nah, kamu perlu pikirkan barang dan metode promosi apa yang pas untuk produk-produk yang ingin kamu jual cepat. Supaya tidak bingung, kamu bisa mempelajari hal ini dari retailer besar yang sudah punya best practices-nya tersendiri dalam menentukan strategi promosi. Selain memikirkan produk dan mekanisme apa yang kamu lakukan dalam promosi, penting juga untuk memperkirakan berapa lama promosi tersebut akan berlangsung. Ingat, jangan sampai kegiatan promosi justru membuatmu rugi, ya! Berikan pelayanan yang menyenangkan Tahu, tidak, kalau pelayanan yang menyenangkan pelanggan bisa menjadi cara menarik pelanggan yang ampuh? Dikutip dari sebuah artikel Forbes, pelayanan pelanggan yang baik dapat menimbulkan rasa percaya pelanggan pada bisnis seseorang. Tentu hal ini tidak hanya berlaku di bisnis berskala besar saja. Bisnis berskala kecil seperti warung/toko kelontong pun juga perlu menerapkan hal ini. Pelayanan menyenangkan bagi pelanggan tidak hanya berkaitan dengan cara kita memperlakukan pelanggan semata. Harga yang sesuai, kebersihan toko, penataan barang yang rapi, dan bagaimana kamu menangani komplain juga termasuk ke dalam aspek yang perlu kamu pikirkan ketika menjalankan usaha warung. Manfaatkan media marketing word of mouth Apa itu media marketing word of mouth? Dalam bahasa Indonesia, word of mouth bisa disebut sebagai kabar dari mulut ke mulut. Sehingga, media marketing word of mouth bisa digambarkan sebagai media marketing dari mulut ke mulut. Meski saat ini apapun sudah mengandalkan internet, media marketing yang satu ini terbilang masih cukup efektif—apalagi untuk bisnis warung/toko kelontong seperti yang kamu jalani. Selain mudah, metode marketing yang satu ini tak perlu biaya untuk melakukannya. Nah, itu dia beberapa cara menarik pelanggan agar datang ke toko kamu. Selain memperbaiki pelayanan, kamu juga bisa menarik pelanggan dengan memperbanyak produk yang dijual. Kamu juga bisa menjual produk digital agar warung kamu makin next level. Caranya mudah, kamu bisa mulai dengan mengunduh OttoPay dan mendaftar sebagai mitra. Siap jadikan warung/toko kelontongmu semakin sukses? Mulai aja dulu dengan download OttoPay!

Startupwarung digital kebanjiran pengguna pada awal pandemi corona, bahkan disuntik orang terkaya di dunia. Di tengah kasus Covid-19 yang mulai menurun, perusahaan rintisan di sektor ini ada yang melakukan pemutusan hubungan kerja hingga diakuisisi.Marketplace business to business (B2B) GudangAda meluncurkan GudangAda Solusi. Ini merupakan aplikasi manajemen toko terintegrasi untuk mendukung How to use Thr in a sentenceDylan ended her letter to Thr with a plea to Allen to stop his “vicious attacks” against to Thr, Gosling simply “was not interested” in portraying the 27-year-old Los Angeles Police Department confirmed to Thr that an investigation for Shelly Miscavige is ongoing.[Thr] David Beckham fan stampede injures seven in Shanghai Sometimes star gazing is a contact sport.“In the old show we jumped around so quickly,” Hurwitz told a Bettler ht er sich bei der Thr gestellt, un' in die ugen ht sich a hntische Bakosche gemlt!Man darf den Teufel nicht ber die Thr malen, noch ihn zu gevattern they'll ketch up to us, befoor we git foive moile—we've got to bre'k Thr-rail, an' they'll folly along in was afraid that if I kept them all it would be, a case of "Thr-r-ree pennies, please," instead of on the inside of the door one sees in large German letters, Bitte die Thr leise zu zumachen. . 455 93 250 400 390 428 222 484

thr untuk pelanggan warung